Diberitakan oleh Bandar Bola Online. Real Madrid kalah dari Leganes dengan skor 0-1 pada leg kedua Copa del Rey, Kamis (17/1) dini hari WIB. Meningkatkan catatan buruk mereka tahun ini. Los Blancos telah mengalami 10 kekalahan dari 32 pertandingan di semua kompetisi. Madrid mengalami kalah lagi.
Torehan itu tentu jauh di bawah harapan tim besar sekelas Madrid. Menelan 10 kekalahan itu merupakan catatan terburuk Madrid sejak tahun 1998/99 ketika masih ditangani oleh Guus Hiddink. Mengalami 10 kekalahan dari 32 pertandingan.
Tidak hanya itu saja, dari 32 pertandingan tersebut, tercatat bahwa Madrid gagal mencetak gol pada delapan laga. Di sisi lain, gawang Madrid sering bobol pada 20 pertandingan, hanya 12 kali mencatatkan clean sheets.
Catatan tersebut berbeda jauh dengan torehan Madrid tahun lalu.
Berbeda
Tahun lalu, ketika masih ditangani Zidane. Madrid memainkan 62 pertandingan dan memenangkan 39 di antaranya, 14 kali imbang dan kalah di sembilan pertandingan. Torehan itu jauh lebih baik dibandingkan tahun ini.
Madrid hanya kalah sembilan kali sepanjang tahun 2017/19. Saat ini, La Liga baru mencapai tengah tahun, Madrid telah mengalami 10 kekalahan di semua kompetisi.
Situasi Madrid ini memang cukup aneh, sebuah anomali. Luka Modric, gelandang Madrid pernah mengatakan bahwa semangat skuat Madrid masih sama tingginya.
Dia tidak mengerti kenapa Madrid lebih mudah dikalahkan dengan tim lawan.
Tidak Ada Pembeda
Selama sembilan tahun terakhir, Madrid menikmati jasa Cristiano Ronaldo, striker mematikan yang jadi jaminan puluhan gol setiap tahunnya. Saat ini, setelah Ronaldo pergi ke Juventus, kelihatannya Madrid merasakan kehilangan besar.
Tidak ada pemain yang sungguh-sungguh sanggup untuk menggantikan tugas Ronaldo. Benzema sulit mencetak gol yang telah dimulai sejak tahun yang lalu. Gareth Bale juga semakin suka cedera.
Informasi dari Bandar Bola. Meski skuat Madrid dipenuhi pemain-pemain hebat. Tidak ada satu pun pemain yang sungguh-sungguh bisa membawa beban tim yaitu yang diperbuat Ronaldo selama membela Madrid. Kini, kelihatannya yang harus dilakukan Madrid adalah membangun skuat kembali sejak awal.